Wednesday, April 2, 2014

KESENIAN GACLE

Kesenian Gacle sampai sekarang masih menjadi teka-teki dan belum di 
ketahui dari mana asal-usul kesenian ini. Dari hasil penelitian yang 
dilakukan tim studi pengembangan seni tradisional Serang tahun 1988, 
hanya diketahui kesenian ini tumbuh dan berkembang dari kalangan 
rakyat jelata. Salah satu grup kesenian yang cukup populer di Serang 
adalah kesenian Gacle yang berasal dari Kampung Panggung, Desa 
Kedayakan, Kecamatan Kragilan. Menurut keterangan Madam bin Naim dan 
Sugani bin Sukari, kesenian ini awalnya dari permainan anak-anak atau 
dodolanan. Biasanya kesenian ini dimainkan pada malam hari saat bulan 
purnama atau ketika anak-anak petani sedang menggembala kerbau. 
Sementara kerbau gembalaan makan rumput, salah seorang di antara anak 
gembala dijadikan gacle.
Berdasarkan catatan sejarah, awalnya permainan ini tidak menggunakan 
alat musik. Sebagai ganti suara gamelan, anak-anak sendiri yang 
bersuara seperti musik hidup. Wanita yang dijadikan gacle juga dulu 
sengaja dibuat kesurupan atau tak sadarkan diri seperti halnya 
permainan kuda kepang atau kuda lumping. Kemudian sejak tahun 1953 
kesenian gacle mulai berkembang dan disukai masyarakat. Seiring 
dengan perkembangan, kemudian kesenian ini dikombinasikan dengan 
kesenian ubrug dan patingtung hingga tampilnya lebih menarik.
Menurut para pengamat kesenian tradisional di Serang, kesenian 
patingtung hampir terdapat di semua kecamatan tapi kesenian gacle 
pada waktu itu hanya terdapat di dua kecamatan saja yaitu kragilan 
dan padarincang. 

No comments:

Post a Comment