Tuesday, April 1, 2014

MASYARAKAT ADAT CISUNGSANG

MASYARAKAT ADAT CISUNGSANG

Sejarah
Kasepuhan Cisungsang berasal dari daerah Cadas Belang, keturunan dari olot Ruman/aki buyut Ruman/Harumanjaya. Olot Ruman memiliki tujuh orang anak yang menyebar ke kampung-kampung lain diantaranya: 1. Cisitu 2. Cisitu 3. Cisungsang (Uyut Sarpin) 4. Cisungsang 5. Ciherang 6. Citorek 7. Bogor Kasepuhan Cisungsang termasuk ke dalam kelompok Pangawinan Guru Cucuk Pangutas Jalan yang mempunyai fungsi sebagai pembuka jalan (tukang mawa obor) pada waktu Kasepuhan-Kasepuhan lain berpindah tempat

Lokasi
Wilayah Administrasi
    Provinsii          :     BANTEN
    Kabupaten      :     LEBAK
    Kecamatan     :     CIBEBER
    Desa               :     CISUNGSANG
    Batas Utara     :    Cikidang
    Batas Selatan   :   Kujang Jaya
    Batas Timur     :    Desa Gunung Wangun
    Batas Barat      :    Gunung Tumbal

Upacara
Kegiatan-kegiatan adat yang masih terus dijalankan oleh masyarakat Kasepuhan Cisungsang terkait dengan PSDA diantaranya adalah :
Prah-prahan atau sedekah bumi
Seren taun
Sedekah Mulud dan Rewah
Pongokan
Mipit amit

Population
    4000 Orang

Sistem Pengelolaan lahan
Masyarakat Kasepuhan Cisungsang memiliki tata cara pengelolan hutan yang merupakan bagian dari pengetahuan lokal mereka. Pembagian hutan ini berdasarkan fungsi hutan, yaitu : 1. Leuweung Titipan yaitu hutan yang sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan apapun dan merupakan Sirah Cai atau sumber air yang digunakan untuk kepentingan pertanian. 2. Leuweung Tutupan yaitu hutan yang bisa dimanfaatkan atau boleh digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Kearifan Lokal
Pertanian Terdapat dua sistem pertanian yang ada di Kasepuhan Cisungsang yaitu sawah dan huma. Penanaman padi di sawah mengandalkan air yang berasal dari sungai dan dari mata air yang berasal dari Leuweung Titipan, sedangkan di huma mereka hanya mengandalkan air yang berasal dari hujan (tadah hujan). Berikut kegiatan pertanian di sawah:
Numpang goleng (membuat pematang)
Ngabaladah (menyiangi lahan)
Ngambangkeun (mengisi lahan dengan air/merendam)
Ngangler (membersihkan permukaan lahan dari gulma yang tumbuh sebagai persiapan untuk tebar)
Tebar (membuat persemaian padi dengan cara menebar untaian padi)
Tandur (menanam padi)
Ngarambet (membersihkan gulma yang ada di sawah)
Babad galeng (membersihkan rumput di pematang sawah)
Dibuat (Panen) - Ngalantay (menjemur padi di lantayan)
Mocong pare (mengikat padi menjadi pocong)
Ngunjal (mengangkut padi ke leuit/lumbung)

Kebun Dudukuhan Luas kebun dudukuhan yang ada di Kasepuhan Cisungsang ? sekitar 100 Ha. Berikut adalah kebun dudukuhan atau lahan garapan yang ada di Kasepuhan Cisungsang yaitu :
Blok Lebak Dahu
Blok Cacar Burung Keberadaan lahan Kasepuhan Cisungsang dipastikan hampir semua masuk ke dalam wilayah kelola Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Baik itu pemukiman (lembur) maupun lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat seperti sawah dan kebun campuran (dukuh/talun). Sistem Pengelolaan Air Air sangat berharga bagi masyarakat Kasepuhan Cisungsang, hampir 90% penduduknya menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Oleh sebab itu keberadaan mata air-mata air yang ada di wilayah Kasepuhan Cisungsang begitu dijaga dan dibuatkan aturannya, yaitu daerah mata air yang harus dijaga seluas 12.500 m2 dengan perincian sebagai berikut : - 25 m ke arah depan - 50 m ke arah kiri dan kanan - 100 m dari arah pegunungan

Lembaga Masyarakat
Kaolotan Cisungsang

Struktur Masyarakat
Kasepuhan Cisungsang merupakan lembaga adat memiliki struktur lembaga sendiri untuk menjalankan aturan dan adat istiadat yang mereka percayai. Struktur lembaga adat ini merupakan tugas yang diturunkan secara turun temurun kepada anak dan incu putu (cucu), kecuali Tutunggul lembur (Kasepuhan) yang dipilih berdasarkan wangsit yang diterima. Lembaga adat yang ada di Kasepuhan Cisungsang terdiri dari :
1. Tutunggul lembur (Kasepuhan)
2. Baris kolot
3. Dukun kolot
4. Paraji
5. Panghulu atau amil kampung
6. Ulu-ulu 7.

Paninggaran Selain struktur lembaga adat tersebut, terdapat beberapa orang yang mempunyai peranan penting dalam jalannya roda Kasepuhan. Berikut adalah susunan perangkat yang memiliki tugas tertentu :
1. Palawari
2. Canoli
3. Tukang para
4. Juru leuit
5. Juru seni
6. Juru pantun
7. Tukang ngala lauk cai



No comments:

Post a Comment